TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa dapat memahami konsep-konsep dasar komunikasi bagi pengembangan model
proses pembelajaran bagaimana cara komunikasi dalam Pencapaian
keberhasilan Suatu usaha Bisnis
TUJUAN KHUSUS
1.
1. Mahasiswa dapat menguraikan bentuk komunikasi dalam kelompok selama
pembelajaran
2.
2. Mahasiswa dapat menerapkan prinsip komunikasi dalam suatu organisasi
kegiatan
3.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan peranan dari ilmu komunikasi dengan benar.
4.
4. Mahasiswa dapat menunjukkan bentuk skema penerapan alat komunikasi dalam
organiasai Bisnis.
5.
5. Mahasiswa dapat menunjukkan proses komunikasi dalam usaha bisnis.
MATERI
1.
Pengertian Komunikasi Bisnis
2.
Tujuan Komunikasi Bisnis
3.
Proses dan Dasar Komunikasi
4.
Jenis dan Bentuk Komunikasi
5.
Hambatan Komunikasi
METODA
1.
Kuliah Singkat
RENCANA
PEMBELAJARAN
SESI
ACARA
|
||
BAGIAN A
|
||
Topik
Metoda
Waktu
|
:
:
:
|
Pemahaman proses komunikasi untuk meningkatkan
Keberhasilan Berbisnis
Kuliah singkat
30 menit
|
BAGIAN B
|
||
Metoda
Waktu
|
:
:
|
Presentasi Hasil Diskusi dan Tanya Jawab
30 Menit
|
KOMUNIKASI BISNIS
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah keterampilan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi
dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial
yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang
lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan
orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun
non verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh
suku bangsa).
DEFINISI
Berikut adalah beberapa pengertian
komunikasi bisnis yang diambil dari beberapa sumber :
· Komunikasi
bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan
untuk membangun partnerships, sumber daya
intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu
organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan.
Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan
eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi
(perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan,
nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan,
serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran,
iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi
bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang
sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis ( create business value ).
· Komunikasi
bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi
verbal maupun nonverbal.
· Komunikasi
bisnis adalah proses pertukaran pesan atau
informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam
struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar
pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan.
· Komunikasi
bisnis adalah proses pertukaran pesan atau
informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam
struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya
tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan
atau kegiatan.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.
UNSUR UNSUR DALAM BERKOMUNIKASI
Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian
dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
1.
Komunikator = who [communicator, source, sender]
2.
Pesan = says what
[message]
3.
Media = in which
channel [channel, media]
4.
Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
5.
Efek [effect, impact, influence]
Hal yang pertama dilakukan adalah memahami
bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik harus
memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu
pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga
memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan
mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan
diskusi.
TEKNIK KOMUNIKASI
1. Komunikasi informatif [informative communication ]
2. Komunikasi persuasif [persuasive communication ]
3. Komunikasi instruktif/ koersif
[ instructive/ coersive communication ]
4. Hubungan manusiawi [ human relation ]
TUJUAN KOMUNIKASI
1. Perubahan sikap [ attitude change ]
2. Perubahan pendapat [ opinion change ]
3. Perubahan perilaku [ behaviour change ]
4. Perubahan sosial [ social change ]
BENTUK KOMUNIKASI
BENTUK KOMUNIKASI
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi
yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal ( verbal communication ) merupakan salah satu bentuk
komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan ( written ) dan lisan ( oral ). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca
surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe
yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta
komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak
sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam berkomunikasi secara
verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang
berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
· Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan
kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo
dan laporan
· Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif,
maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di
dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar ( listening ) dan
membaca (reading ).
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk
komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya
komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari , seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi
wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara . Dalam
penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang
berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan
biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara
tidak sadar dan bersifat alami
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki
beberapa tujuan, yaitu:
· Menyediakan dan memberikan informasi
· Mangatur alur suatu percakapan
· Mengekspresikan emosi
· Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan
verbal
· Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
· Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada
saat kuliah
Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu
komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam
suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan.
Dan relevansinya dalam komunikasi
bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan
kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari karateristik suara, penampilan,
sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.
TAHAP – TAHAP DALAM PROSES KOMUNIKASI
Menurut Courtland L Bovee dan Jhon V.
Thilt dalam Business Communication Today,
proses komunikasi ( Comunication Process )
terdiri atas enam tahap, yaitu :
1) Pengirim mempunyai
suatu ide atau gagasan.
2) Pengirim
mengubah ide menjadi suatu pesan.
3) Pengirim
menyampaikan pesan.
4) Penerima menerima
pesan
5) Penerima
menafsirkan pesan
6) Penerima
memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim
KETERAMPILAN DASAR
KOMUNIKASI
Untuk dapat mengembangkan kemampuan
dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional
paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam
berkomunikasi, yaitu :
1. menulis,
2. membaca,
3. berbicara;
4. mendengar
2. membaca,
3. berbicara;
4. mendengar
Persentase penggunaan saluran komunikasi
adalah sebagai berikut :
·
Menulis ( writing ): 9%
·
Mendengarkan ( listening ): 45%
·
Membaca ( reading ) : 16%
·
Berbicara ( speaking ) : 30%
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita
melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan
lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai
suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas
rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya
secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan
efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik.
Menurut Stephen Covey, komunikasi
merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling
penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang
kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada
penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang
disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam
komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika
serta integritas pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya
seseorang, betapapun keunggulan sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus
hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan
komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan
berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk
dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan
atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta
keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian
yang sangat penting
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Faktor hambatan yang biasanya terjadi
dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
· Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena
lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang
teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam
media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
· Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam
proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik
adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang
kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam
ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.
· Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari
masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini
mencakup :
Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status,
keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim
psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana
dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .Ditinjau dari aspek bisnis,
organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi
antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang
berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama
komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi
setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan
di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi.
Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies
antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau
informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima
pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun
hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya
memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat
dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan
dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirimpesan
2. Conciseness (Singkat)
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam
jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi
makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan
empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan
dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
5. Clarity (Kejelasan)
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memilik makna
yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan
nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikas ibisnis.
7. Correctness (ketelitian)
7. Correctness (ketelitian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar